Desain Organisasi

Ilustrasi Gambar : Pixabay.com
A.  Pandangan Klasik
      Pandangan klasik yang berusaha mencari cara terbaik untuk desain organisasi percaya pada organisasi dengan struktur hierarkis dan wewenang formal yang resmi. Henry Fayol, Federick W. Taylor, dan Max Weber merupakan penyumbang ide pandangan klasik.

Organisasi birokrasi mempunyai karakteristik berikut.
1.   Pembagian tenaga kerja yang jelas (spesialisasi) dan setiap posisi diisi oleh orang yang memang ahli di bidang tersebut.
2.   Seperangkat aturan yang konsisten dan jelas untuk menjamin keseragaman tugas.
3.   Ada hierarki posisi yang menciptakan rantai komando dari nmanajemen puncak sampai karyawan paling bawah.
4.   Manajer menjalankan bisnis dengan cara impersonal dan menjaga jarak secara sosial antara dirinya dan bawahannya.
5.   Karier dalam organisasi didasarkan pada prestasi dan keahlian.

B.  Pandangan Neoklasik
      Pandangan neoklasik berusaha menonjolkan sisi manusiawi organisasi. Menurut mereka, organisasi mempunyai dua tujuan : ekomomi dan kepuasan karyawan. Bebrapa tokoh aliran neoklasik adalah McGregor, Chris Argyris, dan Rensis Likert.

1.   Rensis Likert
      Dalam suatu study Likert menemukan bahwa manajer dengan gaya tradisional (birokrasi) cenderung kurang efektif dibandingkan dengan manajer yang mendorong karyawannya dengan pendekatan manusiawi (menghargai kerja dan mendorong tim kerja). Likert kemudian mengembangkan model organisasi berdasarkan dengan proses kunci : kepemimpinan, motivasi, komunikasi, interaksi, pengambilan keputusan, pencapaian tujuan, pengendalian, dan prestasi kerja.

2.   Douglas McGregor
      McGregor akan berkaitan dengan pembahasan motivasi. McGregor percaya bahwa struktur organisasi birokrasi menggunakan asumsi negative terhadap karyawan. Asumsi negative tersebut antara lain adalah manusia pada dasarnya malas dan tidak mempunyai ambisi serta keamanan merupakan hal paling penting (karakteristik X). McGregor berpendapat bahwa organisasi akan lebih baik apabila menerapkan asumsi yang positif, yaitu manusia ingin berprestasi, tidak malas dan ingin bertanggung jawab.

3.   Chris Argyris
      Sama seperti tokoh neoklasik lainnya, Argyris tidak menyukai model organisasi klasik. Menurutnya karena aktivitas manajerial seperti perencanaan dan pengendalian terpusat pada manajemen. Karyawan akan menjadi pasif dan tergantung terhadap atasan.

4.   Kritik terhadap Neoklasik
      Pendekatan neoklasik mempunyai keuntungan karena meningkatkan pada sisi manusiawi. Akan tetapi, pendekatan tersebut tidak terlepas dari kritik. Pendekatan tersebut masih mencari satu cara terbaik untuk semua situasi.
C.  Pendekatan Situasional
1.   Pengaruh Lingkungan
      Tom Burns dan G.M Stalker, dua peneliti dari inggris, melalui buku mereka The Management or Information (1961), melihat kaitan antara elemem lingkungan dan desain organisasi. Mereka membedakan dua jenis organisasi : Mekanitis dan Organis.

2.    Pendekatan tugas Teknologi
      Teknologi digunakan untuk mengubah input menjadi ouput. Meskipun organisasi menggunakan teknologi yang beragam, ada teknologi yang merupakan teknologi pokok dalam organisasi (Core Technology). Penelitian mengenai kaitan antara teknologi dan organisasi dipelopori oleh Joan Woodward (Industrial Organizaton), 1965. Woodward membagi organisasi menjadi tiga jenis kelompok berdasarkan hubungan antara pekerjaan (tugas) dan teknologinya.

1.   Produksi unik dan batch kecil : produk dibuat berdasarkan pesanan atau diproduksi dengan      kuantitas yang kecil.
2.   Teknologi produksi massal dan batch besar : produk dibuat dalam skala yang besar, kemudian    dirakit menjadi produk akhir.
3.   Produksi proses : produk dibuat dengan aliran Kontinu melalui deretan mesin atau proses  transpormasi yang kompleks.
      Ketiga organisasi tersebut diurutkan berdasarkan kompleksitas teknologi, mulai dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks.

1.   Desain organisasi berbeda-beda tergantung tingkat teknologinya.
2.   Rentang kendali semakin bertambah dari organisasi produksi unit, ke organisasi produksi massal
3.   Semakin kompleks teknologi, semakin besar pekerjaan staf administratif.
3.   Pengaruh Ukuran

      Tim peneliti dari University of Aston, Birmingham, Inggris melihat bahwa sample dalam penelitian Woodward didominasi oleh organisasi kecil (2/3 sample perusahaan mempunyai karyawan kurang dari 500). Mereka menemukan bahwa teknologi berpengaruh terhadap struktur organisasi, terutama untuk perusahaan kecil. Perusahaan kecil cenderung terkonsentrasi ke teknologi pokok mereka. Sedangkan untuk perusahaan besar, kaitan antara teknologi dengan desain organisasi cenderung melemah.

4.  Siklus Kehidupan Organisasi dan Kebutuhan Reorganisasi
      Sama seperti makhluk hidup , organisasi tumbuh, berkembang, dan kemudian mengalami penurunan (atau bahkan dapat mati). Untuk setiap tahap, desain organisasi yang dibutuhkan akan berbeda. Manajer dalam hal ini harus memahami bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi desain organisasi yang optimal selalu berubah-ubah. Perubahan faktor-faktor tersebut mendorong perlunya perubahan desain organisasi atau reorganisasi.

D.  Tipe Organisasi
1.   Berdasarkan fungsi
      Dalam bentuk ini, organisasi disusun dalam bagian yang mempunyai aktivitas-aktivitas yang sama atau yang berkaitan. Beberapa kelemahan dan keuntungan tersebut, organisasi fungsional digunakan terutama oleh organisasi yang kecil. Jika organisasi tumbuh semakin besar, baik semakin berkembang secara geografis atau menawarkan lini produk  yang semakin banyak, bentuk fungsional menjadi kurang menguntungkan.

2.   Organisasi Pasar atau Produk
      Jika organisasi menjadi semakin besar, organisasi dapat disusun berdasarkan produk, pasar, dan konsumennya. Jika setiap produk atau kelompok produk memerlukan teknologi produksi dan metode pemasaran yang berbeda,  organisasi berdasarkan produk merupakan cara yang tepat. Pengelompokkan organisasi dengan cara divisi semacam itu mempunyai beberapa manfaat. Organisasi semacam itu membuat pengambilan keputusan semakin cepat yang berarti organisasi menjadi semakin responsif terhadap konsumen atau lingkungannya. Variasi lain dalam organisasi dalam divisi adalah konglomerasi. Desain konglomerasi membawahi sejumlah divisi yang tidak berkaitan satu sama lainnya. Sisi negatif konglomerasi adalah kurang koordinasi antardivisi dan kesulitan memanfaatkan sinergi antardivisi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa organisasi dengan bentuk konglomerasi mempunyai prestasi keuangan yang jelek atau maksimal dengan prestasi biasa (rata-rata).

3. Struktur Matriks
Struktur organisasi matriks berusaha menggabungkan sisi positif struktur fungsional dan struktur divisi. Struktur fungsional mempunyai sisi positif karena mendorong spesialisasi, tetapi koordinasi menjadi sulit dilakukan. Struktur divisi mendorong koordinasi, tetapi tidak terlalu mendorong spesialisasi keahlian.

E. Koordinasi
1.    Pooled Interdependence
       Ketergantungan semacam ini tidak membutuhkan banyak interaksi.
2.    Sequential Interdependence
       Ketergantungan dalam bentuk ini ditandai dengan dipakainya output suatu bagian sebagai input   bagian lainnya.
3.    Recieprocal Interdependence
       Ketergantungan semacam ini muncu apabila bagian-bagian saling mempengaruhi satu sama  lainnya.

Menurut mereka, ada empat mcam jenis deferensiasi :
a.   Bagian organisasi yang berbeda cenderung mengembangkan tujuan bagian tersebut, metode,  serta kebiasaan yang berlaku untuk mencapai tujuan tersebut.
b.   Orientasi waktu antara bagian dapat berbeda. Bagian produksi mempunyai orientasi yang lebih pendek, yaitu target bulanan atau harian dibandingkan dengan bagian riset dan pengembangan yang mempunyai orientasi waktu tahunan.
c.   Gaya interaksi.
d.   Tingkat formalitas

1.   Pendekatan untuk Efektivitas koordinasi
a.   Teknik Manajemen dasar
      Jika kebutuhan koordinasi tidak terlalu tinggi, teknik manajemen dasar dapat digunankan untuk meningkatkan koordinasi. Hierarki manajerial berarti menetapkan rantai komando yang menjelaskan secara spesifik hubungan antar anggota dan unit dalam organisasi.
b.   Meningkatkan Potensi Koordinasi
      Jika kebutuhan koordinasi semakin meningkat atau ukuran organisasi semakin besar, teknik manajemen dasar tidak lagi cukup memadai sehingga semakin dibutuhkan koordinasi. System informasi vertical memungkinkan informasi mengalir ke bawah atau ke atas tingkatan organisasi secara bebas.
c.   Mengurangi Kebutuhan Koordinasi
      Jika kebutuhan koordinasi semakin besar dan metode sebelumnya tidak lagi memadai, kebutuhan akan koordinasi dapat dikurangi. Mengurangi kebutuhan koordinasi merupakan cara aktif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya konflik dan dengan demikian kebutuhan akan koordinasi akan berkurang.

F.   Desentralisasi dan Sentralisasi
      Desentralisasi merupakan proses pendelegasian wewenang dan tanggung jawab secara sistematis ke tingkatan organisasi yang lebih merendah. Sentralisasi merupakan proses menahan wewenang dan tanggung jawab ke manajemen puncak.
1.   Lingkungan
      Lingkungan mempengaruhi tingkat desentralisasi.
2.   Ukuran
      Semakin besar organisasi akan semakin kompleks organisasi tersebut. Desentralisasi diperlukan sentralisasi akan memberi beban yang sangat besar terhadap manajemen. Jika organisasi tumbuh pesat desentralisasi akan semakin diperlukan.
3.   Faktor Lain
      Jika risiko dan biaya yang berkaitan dengan suatu keputusan cukup tinggi, manajer akan berhati-hati dalam mendelegasikan wewenangnya. Sentralisasi kemungkinan akan terjadi dalam situasi semacam ini. Manajer mempunyai preperensi yang berbeda-beda terhadap delegasi wewenang.

Sumber : Universitas Terbuka, Fekon, Rangkuman :  Mata Kuliah Manajemen (EKMA4116).



Silakan Berkomentar yang Sopan, Komunikatif dan Membangun.
Terima Kasih atas Kunjungan Anda.

Emoticon